Halaman

31 Desember 2009

SEKOLAH KORUPSI


Sekolah Korupsi
Mr. Korup berencana menyiapkan sebuah sekolah tinggi yang berbasis pada disiplin ilmu korupsi. Kampusnya akan didirikan di seluruh Indonesia. Dan program studi yang disepakati adalah Program Studi Teknik Korupsi (S1). Gelar yang didapatkan adalah Sarjana Korupsi S. Krop (Sekrop)
Berikut mata kuliah keahlian yang diajarkan pada Program Studi Teknik Korupsi:
1. Pengantar Ilmu Korupsi 2 SKS
2. Pengantar Budaya Korupsi 2 SKS
3. Perekonomian Indonesia 2 SKS
4. Korupsi Dasar I 8 SKS
5. Matematika Korupsi 4 SKS
6. Hukum Dagang dan Perdata 3 SKS
7. Sistem Korupsi 4 SKS
8. Sejarah Korupsi 2 SKS
9. Korupsi Dasar II 4 SKS
10. Manajemen Korupsi 2 SKS
11. Perilaku Organisasi 2 SKS
12. Studi Kelayakan Korupsi 4 SKS
13. Pengantar Aplikasi Korupsi 8 SKS
14. Manajemen Proyek 4 SKS
15. Korupsi Menengah I 4 SKS
16. Korupsi Menengah II 4 SKS
17. Aplikasi Korupsi 8 SKS
18. Kapita Selekta Pengantar Bertahan Hidup di Bui 4 SKS
Tempat Magang:
1. Kepolisian
2. Kejaksaan Agung
3. Departemen Keuangan
4. KPU
5. BUMN
6. Departemen Agama
7. Pemerintah Daerah seluruh Indonesia.
Anda Berminat?. (kapanlagi.com/dar)

29 Desember 2009

KEGAGALAN ADALAH CAMBUK SEMANGAT


Anda punya masa lalu yang kurang menyenangkan?
Anda minder?
Don’t worry … tengoklah, betapa ragam kegagalan menjadi cambuk meraih prestasi di depan:
1. Walt Disney dipecat oleh seorang editor surat kabar karena dianggap tidak punya “ide-ide kreatif yang bagus”
2. Einstein baru bisa bicara pada usia empat tahun dan baru bisa membaca pada usia tujuh tahun
3. Beethoven dianggap “tak ada harapan sebagai composer” oleh guru musiknya
4. Paul Gauguin baru mencoba melukis setelah gagal sebagai pialang saham
5. Marilyn Ferguson: masa lalu anda bukanlah potensi anda. Orang yang berprestasi bukan dilahirkan tapi diciptakan.
sumber: buku "Super Acelerated Learning" karya Colin Rose dkk

27 November 2009

Negara jelas rugi ... Yg untung siapakah???



Dalam kontrak kerja sama (KKS) di sektor migas dikenal istilah bagi hasil dan cost recovery. Bagi hasil adalah kesepakatan pembagian hasil produksi migas (sektor hulu) antara pemerintah dengan Kontraktor KKS (KKKS). Biasanya berkisar antara 80:20. 80% untuk pemerintah indonesia dan 20% untuk KKKS.
Hebat n mantep khan ... pemerintah dapat lebih besar ???
heh ... sabar dulu brur ...
masih ada cost recovery (CR) ... YAITU pengembalian seluruh biaya investasi dan operasi yang telah dikeluarkan oleh KKKS. ASIK BENER YA JADI KKKS. dah dapat migas dengan modal otak dan dengkul doang ... modal duit ... cuman isapan jempol.
pemerintah terlalu baikkah??? atau terlalu ... waduh bingung cari istilah yang pas .... mungkin NAIF kali ya???
asal tahu aja ..... produksi migas terus menurun tapi CR terus menanjak tajam.
alhasil 80% bagi hasil pemerintah adalah ampas financial dari perasan yang bernama CR.
SIAPA YANG RUGI ??? .... YA INDONESIALAH
SIAPA YANG UNTUNG ??? .... nah ini dia ... biasa ...
kayak korupsi ... (eh jangan2 emang bagian dari korupsi ya) ... SUDAH GAMBLANG KORUPSI (PREDIKATNYA) TAPI SUSAH IDENTIFIKASI SUBJEK ALIAS KORUPTORNYA
sekedar info potensial pihak yang diuntungkan:
1. KKKS
2. Birokrat (bisa presiden, menteri, pejabat BP Migas, auditor pemerintah DLL)
3. Legislator / aleg.
4. WNI yang jadi bagian dari manajemen KKKS

bagaimana menurut Anda??
HEBATKAN INDONESIA???

berikut selayang pandang Cost Recovery;

Patgulipat Dana Cost Recovery
Lukman Hakim , dosen di Unija, Madura
Menunggaknya pembayaran pajak penghasilan (PPh) 2008-2009 oleh lima kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas belum lama ini -yang merugikan negara hingga USD 113,11 juta atau hampir Rp 1,3 triliun- hanya salah satu di antara seabrek persoalan migas yang perlu segera diurai. Patgulipat pembayaran dana cost recovery (CR) oleh pemerintah pada perusahaan kini seolah menjadi ajang aji mumpung para kontraktor migas.
Dari hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) beberapa waktu lalu, banyak komponen CR yang tidak pada porsi sebenarnya. Misalnya, ongkos main golf, biaya kesehatan, corporate social responsibility (CSR), hingga biaya liburan oleh kontraktor dibebankan pada pemerintah.
Karena itu, nilai CR bertambah tahun kian meningkat, berkebalikan dengan produksi migas yang terus menurun. Pada 2008 saja, pemerintah menetapkan plafon USD 9,05 miliar (Rp 107 triliun) dari pengajuan CR USD 10,44 miliar (Rp 124 triliun). Tahun ini kontraktor migas mengajukan USD 12,9 miliar (153 triliun).
Markup
Besarnya dana CR yang diklaimkan perusahaan pada pemerintah berpotensi menggerogoti pemasukan negara. Karena itu, sekalipun sistem kontrak bagi hasil migas di atas kertas, tampaknya porsi yang diterima negara lebih besar dibanding porsi kontraktor migas, yaitu antara 70 persen : 30 persen hingga 85 persen : 15 persen. Namun, belum tentu bagi hasil itu memberikan keuntungan maksimal bagi rakyat Indonesia. Sebab, pembagian itu merupakan porsi net income yang masih harus dipotong dengan biaya operasional, pengeboran, dan eksplorasi yang dikenal dengan dana CR.
CR merupakan fitur penting lain dalam industri ekstraksi hidrokarbon, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. CR adalah sebuah ilusi yang memungkinkan kontraktor migas mendapatkan penggantian biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam masa eksplorasi (yang menghasilkan migas) dan eksploitasi oleh pemerintah.
Dalam ketentuan migas yang baru, bahkan memungkinkan kontraktor migas untuk meminta persetujuan anggaran atau AFE (authorized financial expenditure) dari pemerintah melalui BP Migas hingga 100 persen dari total biaya yang telah dikeluarkan.
Tak hanya itu, khusus bagi kontraktor yang mau mengeksploitasi tambang marginal, BP Migas berani menawarkan insentif cost recovery mencapai 120 persen. Artinya, biaya eksplorasi dan eksploitasi kontraktor migas hampir mendekati nol. Kontraktor hanya menanggung risiko kalau eksplorasi tidak menghasilkan migas.
Di lain pihak, proses CR membuka peluang terjadinya markup dan manipulasi data. Apalagi, tidak ada standar baku mengenai apa yang boleh dimasukkan ke dalam komponen CR dan apa yang tidak. Semuanya bergantung pada negosiasi dengan BP Migas yang keputusannya bersifat arbitrary.
Dengan demikian, dalam komponen CR terbuka segala kemungkinan untuk meningkatkan jumlah biaya yang diganti. Termasuk, transfer pricing yang didukung bukti-bukti akuntansi material. Biaya-biaya yang telah masuk ke dalam komponen CR sulit dilacak. Sebab, telah dibukukan secara rapi oleh pihak kontraktor minyak.
CR tidak pernah disebut secara spesifik dalam kontrak PSC, hanya bahwa kontraktor menyediakan pendanaan, keahlian teknologi, dan menanggung segala risiko eksplorasi karena CR hanya merupakan metode penghitungan pengembalian dana yang dikeluarkan kontraktor.
Menyiasati CR
Untuk mencegat patgulipat pencairan dana CR yang selama ini dikembangkan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Pertama, proses birokrasi yang selama ini melibatkan Departemen ESDM, Ditjen Migas, BP Migas, pemda, dan DPR, khususnya terkait penetapan kontrak, WP&B, AFE, dan POD, serta penetapan kebijakan lain harus menutup peluang terjadinya korupsi.
Kedua, pelaksanaan PSC mulai dari pengadaan equipment yang kerap dilakukan melalui leasing (bukan pembelian) telah menyebabkan kerugian negara. Di samping leasing itu tidak menjadikan aset yang didatangkan sebagai milik negara, dana yang dibutuhkan untuk leasing justru dialokasikan dalam perhitungan CR.
Ketiga, dalam setiap kontrak PSC biasanya selalu dirinci secara spesifik point of lifting (untuk minyak) dan delivery point (untuk gas) yang menjadi cut-off antara eksplorasi, eksploitasi, dan tahap selanjutnya. Biaya yang terjadi di luar masa eksplorasi dan eksploitasi (termasuk biaya pemasaran) selama ini justru dibebankan dalam perhitungan CR.
Apalagi PSC kerap melakukan misalokasi pembebanan biaya dari gas ke minyak sehingga bagi hasil untuk minyak 85 persen : 15 persen atau lebih besar untuk negara dibanding untuk PSC (untuk gas bumi 65 persen : 35 persen). Fakta itu menyebabkan terkuranginya bagian pemerintah dari equity to be split.
Tidak berhenti sampai di sini, misalokasi juga merambah ke dunia internasional. Sebab, perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia adalah bagian dari perusahaan induknya yang beroperasi secara internasional (world-wide). Misalokasi pembebanan biaya dari kantor pusatnya (di luar negeri) ke operating cost PSC di Indonesia telah banyak terjadi. Hal itu semakin memperbesar CR dan mengurangi penerimaan negara.
Perlu diketahui bahwa PSC merupakan kerja sama pemerintah dengan perusahaan swasta nasional dan asing. Beberapa PSC di Indonesia berada di bawah operator atau perusahaan induk yang sama.
Pada suatu perusahaan, terdapat banyak kontrak PSC, baik yang telah berproduksi maupun belum berproduksi. CR baru akan diberikan pemerintah apabila PSC tersebut telah menghasilkan migas. Penggeseran biaya dari PSC yang belum berproduksi ke PSC yang telah berproduksi untuk mendapatkan CR bisa terjadi dalam suatu perusahaan migas. Itu tentu memperbesar CR yang harus dibayar pemerintah.
Patgulipat CR terus dikembangkan tanpa bisa diidentifikasi secara pasti siapa yang diuntungkan; oknum negara yang melakukan kontrak ataukah PSC yang menjalankan kontrak. Akan tetapi, satu hal yang pasti, kedaulatan negara atas SDA yang seyogianya diperuntukkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (pasal 33 UUD 1945) justru tidak pernah terwujud.
Ilusi atas nama CR bahkan pada suatu saat merambah ke beberapa hal berikut; a) perpindahan PSC atau jual beli economic interest; b) biaya training tenaga kerja untuk PSC; c) jumlah lifting yang tidak diaudit pengawas, hanya mempercayai dokumen yang katanya sudah computerized.
Padahal seharusnya, auditor melakukan random sampling terhadap proses uplift sehingga bisa diverifikasi sistem komputernya. Setidak-tidaknya, sistem komputer tersebut harus diaudit dan divalidasi secara teratur.

07 September 2009

HIDUP Q


HIDUP Q

Dalam suatu perjalanan hidup, Cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan.
adakalanya aQ mesti berjuang, serta menyingkap segala rahasia kehidupan.
perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkahQ.
setiap hembusan napas, detak jantung, dari siang menuju malam.
semua menuju titik yg sama yaitu kesempurnaan .
apa rahasia terbesar dalam hidup ini?
melewati hari ini dengan penuh makna. makna tentang cinta, ilmu dan iman.
dengan cinta hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup menjadi mudah dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Diunduh dari : Muhammad Ryan Saputra

26 Agustus 2009

Berjuta makna jenak jumpa








Bejuta makna jenak jumpa

Langit merah saga mewarnai awal hidup
Dinamika gegas manusia mengisi hidup
Jejak episode adalah aliran keniscayaan
Melarutkan jiwa dlm indahnya karya

Asa menyeruak menyambut hadirmu
Menabur nuansa nyaman tak jemu
Senyum lepasmu mengandung sejuta arti
Kuatkan simpul empati pada titik puruk diri

Sejenak dudukmu hangatkan pertemuan
Sejuta bina kau tebarkan
Selaksa inovasi kau tanamkan
Sehangat mentari pelukan pertemanan

Sekejap purnama rengkuhan hadirmu
Dinamika suhu karya tak kenal sirna
Sepenuh hati kami ikuti langgam karyamu
Selamat jalan sahabat setia

Segenggam doa kami tulus haturkan
Semoga sukses di tiap jenak kehidupan

20 Agustus 2009

basic instinc




kenapa ya?

sudah ada aturan, sudah ada prosedur, sudah disumpah, sudah banyak contoh fragmen penghuni cipinang ... tapi ya namanya penyelewengan/penyimpangan/korupsi tetap berjaya di negeri ini.
banyak konsep ditawarkan negara maju ke negeri ini atau malah kita yang emang keranjingan meng-adopt segala yang dari negara maju. contohnya makhluk aneh GCG (good corporate governant) dan lain lain yang pasti pembaca sudah tahun
seolah apa yg dari negara maju menjadi dewa penolong...

kenapa ya?

kita tidak coba menggali penyebab hakiki kesalahan/kebobrokan praktik birokrasi.
apa ya yg salah ....
yg dapat penulis asumsikan "penyebab hakikinya adalah basic instinc"
wah apa itu ???
jangan kebayang yg gak-gak lho ya....
basic instinc maksudnya naluri dasarnya
naluri manusia suka segala dg instan (cepat)
cepat kaya ... dll
tdk melihat proses utk kaya yang benar...

so, mau disumpah, mau dg pakta integritas, mau disumpahin ... apa lagi ...
MUSTINYA (bukan MUSTOFA lho) cukup dengan cuci otak, digeblok-geblok, dikucek-kucek, disetrika seluruh otak aparat birokrasi. intinya biar nalurinya bening sebening mata pembaca (hex3).... eh tapi bener lho ... mata anda begitu bening ....
nah ... biar makin bening, saksikan tayangan basic instinc ini (saya cuplik dari film finding nemo)

24 Juli 2009

Masalah adalah tantangan untuk MAJU


Masalah adalah tantangan untuk MAJU
www.lilmuse.com

Pada hari itu aku mendapatkan tekanan banyak sekali. Entah kenapa hari itu aku menjadi orang yang sangat berbeda. Aku sendiri tak mengenal siapa aku… dan pada akhirnya aku mendapatkan nasihat dari seorang sahabat, dia berkata….
“Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, anggaplah masalah sebagai hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.”
Pada akhirnya aku menyadari, tak ada gunanya aku menganggap masalah adalah beban yang harus kutempuh sendiri. Aku harus bangkit !!! Aku harus buktikan bahwa aku memiliki Moral Mental MAJU!!!
Apapun yang aku lakukan, aku akan melakukannya dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Aku perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian pasti terselip pengorbanan orang lain. Itu semua terjadi bila aku melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun mungkin rela berkorban untuk keberhasilan diriku.
Ya… aku selalu percaya, sahabat-sahabatku pasti akan selalu mengingatkanku untuk berbuat kebaikan. Mereka akan selalu menuntun aku menuju jalan yang benar

20 Juli 2009

Life is SHORT



Hai sobat ...
pa kabar ...
dengan segala kerendahan hati, beribu maaf n permakluman, kubaru bisa upload
bukan karena sok sibuk, tapi emang bener-bener sibuk ...
(sori ... bela diri)
semoga "life is short" dariku dapat mencerahkan hati siapapun yang melihat n menikmatinya
jujur saya katakan, clip tersebut bukan orisinil dari saya. saya peroleh dari teman.
saking banyaknya turunan penerima clip tsb, sampai-sampai gak tau "original creator"nya.
dan emang mungkin juga karena kupernya saya ...
tapi yg jelas ... niat hanya utk menebar yg bermanfaat
okey ..
see u later

17 Juni 2009

Pegawai Baru


Parto gembira luar biasa karena setelah dua tahun menganggur akhirnya dia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar yang memiliki kantor gedung
bertingkat.
Pada hari pertama bekerja, dia mendapat ruangan kantor yang lumayan nyaman dan karena kelewat senang dia langsung angkat telepon dan berniat meminta minuman.
Telepon : "Hallo......?"
Parto : "Hei....... antar kopi ke ruangan saya sekarang juga ya....!!!!"
Telepon : " Kurang ajar.....!! tahu dengan siapa anda bicara sekarang ini hah...!!!"
Parto : "Tidak...."
Telepon : "SAYA PRESIDEN DIREKTUR DI PERUSAHAAN INI.. TAHU......!!!" (Parto ternyata tidak kalah gertak dan membalas)
Parto : "Oh.. Ya....! tahu dengan siapa Bapak bicara sekarang ini ....?"
Telepon : "Tidak...!!"
Parto : "Syukurlah kalau begitu...saya tetap bekerja di sini" (Dia langsung menutup ganggang teleponnya).

09 Juni 2009

PEMILU (PErkawinan meMILUkan) jilid 2


hai ... sahabat ... sori, rindumu bergema ya??
ya ... ku kan tepati janjiku INILAH PEMILU JILID 2

Pemilu yang kedua, .....
pasca perubahan caleg nomor urut menjadi suara terbanyak ... saat itu mulailah 'mempelai caleg' makin bersemangat dg penuh gebu meminang dan melamar mempelai yang sangat cantik dan diperebutkan oleh seluruh mempelai-mempelai caleg. dialah 'rakyat' tercinta.
strategi yang disiapkan juga sama dengan perkawinan yang pertama, hanya beti (beda tipis).
kesamaannya;
mempelai yang akan dilamar (rakyat) dalam kondisi kehausan, kelaparan dan tak beryakin. rakyat haus dengan uang dan lapar dengan sumbangan. pada saat bersamaan rakyat berkeyakinan bahwa mempelai caleg yang baik hanyalah yang mau dan mampu mengatasi kehausan dan kelaparannya, bukan yang sudah jelas track record atau jejak langkah pra pencalegannya. caleg yg ganteng adalah yg siap mengadakan kendurian dengan berkat berisi pundi2 menggiurkan, bukan sekedar 'besek bertelor dan berikan'. tak peduli dulu (pra caleg) dia koruptor, penjahat atau bajingan. yang penting ....... ayo goyang duyu ... berikanlah uangmu .... ayo goyang duyu ... berikanlah dolarmu ... asik ... asik ... mantap pokoknya asik.
walhasil caleg berkantong tebal dan bloboh nyah nyoh dialah idola rakyat.
prinsip yang dipegang kedua mempelai sama yaitu uang, jadilah perkawinan itu.
bila ada mempelai caleg yang berprinsip beda, yakinlah akan berantakan perkawinan di kamar bilik suara.
betinya;
mempelai yang akan dilamar pada pemilu yg pertama hanyalah segelintir elite parpol, tapi pada pemilu yg kedua beratus dan beribu orang yang harus dipuaskan.
kalo segelintir elite parpol tdk puas dengan uang puluhan ribu
tapi 1 rakyat cukup puas dengan Rp 10.000 - Rp 100.000
itulah pemirsa yg budiman, perkawinan memilukanpun terjadi kedua mempelai telah mabok. rakyat mabok dan ijo dg lembaran rupiah yg akan segera habis dalam sehari.

hebat khan negara kita???
yang katanya berdasarkan pancasila, ekonomi kerakyatan, bahkan yang terakhir anti neolib (padahal apa arti neolib aja blm tentu tahu) tapi realnya .... wow ... begitu mencengangkan ... SANGAT2 KAPITALIS N PRAGMATIS.
Pemilu (Pemilihan Umum) telah merubah keyakinan rakyat dalam waktu sekejap
telah merubah parpol jadi ajang ngompol beberapa bekas koruptor utk bisa sengal-senggol ke tubuh dewan yang bahenol.itu bagi yang lulus di kamar mesra bilik suara. bagi caleg yg tak lulus .... waduh ... kacian deh lu .... tiwas semruput jebul luput ... dah ber milyar digelar ... yah hanya dapat hati berdebar ... selebihnya bubar ... terkapar ... lamunan terpancar ... strespun tak terhindar.

sungguh pilu hatiku ... mustove kamalove

08 Juni 2009

PEMILU (PErkawinan meMILUkan)


Hingar bingar pileg (pemilihan legislatif) telah usai. episode berikutnya pilpres segera tergelar di seantero nusantara. Ada yang ironi di jejak tapak pileg. coba kita cermati dan hayati. kalo diibaratkan sebuah pertemuan dua pihak yang saling membutuhkan atau perkawinan, maka pileg mempunyai 2 tahap perkawinan
pertama, mempelai caleg akan melamar parpol yang mau bergandeng tangan dan menyambutnya mesra untuk masuk pintu kamar yang bernama kamar mesra 'surat suara'. Mayoritas mempelai caleg tak begitu mengenal hasrat mempelai parpol untuk apa dan mau apa hidup substansinya atau yg dikenal dg visi-misi parpol. Dan jangan-jangan emang elite/pengurus parpol juga tidak tahu dan gak punya nadi pengabdian pd bangsa dan negara (hasrat jangka panjang).
wal hasil saking nafsunya mempelai caleg utk masuk kamar'surat suara' dan tahu elite parpol seperti itu, tak segan dan tak sungkan-sungkan, maka dia menyunting dgn mahar yg menggiurkan dlm jangka pendek. uang ..uang ..dan uang ... eit belum berhenti disitu ... dia masih menjanjikan konsesi pada elite parpol bila jadi kamar 'surat suara'nya menghantarkan pada ladang dolar DPR/DPRD. mempelai caleg dengan sok yakin n pede abis siap utk itu karena dalam otaknya terbayang n terngiang-ngiang:
"setelah jadi anggota dewan kubisa beli ini itu, bisa bikin anu ilu, bisa invest panu pilu, bisa nambah segalanya ... rumah, mobil, anak, istri ...(ee sori .. ada yg nglirik).......
akhirnya terjadilah perkawinan memilukan yang pertama. kedua mempelai menjalani perkawinan dalam kondisi mabok. mempelai caleg mabok dg lamunan yang belum pasti dpt diperoleh. sedangkan mempelai parpol mabok dan ijo motone dg kibasan rupiah yang menyejukkan dan melenakan serta lupa "utk apa sih adanya parpol ini, dg apa n bagaimana sih parpol bisa hidup n bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara.
YANG KEDUA, PEMILU (PErkawinan meMILUkan) berikutnya .... he .. he .. sori brur .. tunggu episode berikutnya ...

karya orisinil MUSTOVE KAMALOVE

07 Juni 2009

Kumpulan Tulisan, Mengapa Tidak?


"Kita tidak bisa memulai segala-galanya sekaligus"
Pramoedya Ananta Toer

Coba anda amati buku-buku karangan Hermawan Kartajaya, Renald Khasali, Gede Prama, Andrias Harefa, Roy Sembel, Handi Irawan, atau buku-buku dari pengarang lain yang sering mengisi kolom-kolom di berbagai media masa. Beberapa dari buku-buku mereka merupakan hasil kompilasi dari tulisan-tulisan pendek seperti kolom, esai, artikel opini, bahkan mungkin juga makalah yang diperbarui, yang dianggap punya nilai jual jika diterbitkan dalam sebuah buku kumpulan tulisan.
Dan jangan remehkan buku-buku seperti ini. Buku-buku kumpulan tulisan yang disusun pengarang-pengarang di atas ternyata disambut baik oleh pasar, bahkan tak sedikit yang menjadi best seller. Buku Handi Irawan berjudul 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (2002) yang sukses di pasar itu bahan dasarnya juga tulisan-tulisan pendek yang sebelumnya tersebar di berbagai media massa dan kemudian disusun ulang oleh rekan-rekan Handi di Frontier. Sementara, di antara lebih dari 23 buku yang ditulisnya hingga awal 2004, Andrias Harefa malah berhasil menyusun setidaknya 5 buku kumpulan tulisan pendek yang jadi best seller, yaitu Sukses Tanpa Gelar (1998), 10 Kiat Distributor MLM (2000), Berwirausaha dari Nol (2000), MLM di Era Internet (2000), dan Agar Menjual Bisa Gampang (2002).
Kisah sukses buku kumpulan tulisan pendek seperti itu juga dapat dilihat dari sukses luar biasa serial Chicken Soup for the Soul yang disusun oleh Jack canfield dan Mark Victor Hansen. Buku serial Chicken Soup for the Soul berisi kisah-kisah yang syarat nilai kemanusaian, yang merupakan sumbangan tulisan dari banyak penulis dari beragam latar belakang. Kisah-kisah itu muncul dengan gaya dan cita rasa masing-masing, namun tetap bisa dicari benang merahnya, mengikat kisah-kisah tersebut menjadi buku yang memikat dan enak dibaca.
Pada awalnya, tak satu pun penerbit yang mau melirik proposal buku Jack Canfield dan Mark Victor Hansen ini. Tapi pecinta buku sering punya logika berbeda dengan para penerbit umumnya. Kenyataannya setelah diterbitkan, buku serial ini meledak di pasaran dan menjadikan kedua penulisnya nangkring di peringkat teratas di daftar pengarang paling top di Amerika Serikat versi New York Times dan USA Today
Buku yang berisi kumpulan tulisan pendek suka dicibir para kritikus buku sebagai buku yang 'bukan' buku. Saya tidak sepenuhnya sependapat. Bagi seorang pemula di dunia penulisan buku, bentuk kumpulan tulisan ini akan sangat membantu. Menunggu bahan terkumpul lengkap atau menunggu kesiapan waktu untuk menulis, kadang bisa berarti melewatkan sebuah momentum berharga. Jika ada tema-tema buku yang menarik, bersinggungan dengan tren yang sedang berlangsung, atau sedang ditunggu kehadirannya oleh konsumen pembaca, mengapa tidak diambil strategi penulisan yang lebih pragmatis?
Sekali lagi, ini cara yang sah! Pasarlah yang akan menilai berhasil tidaknya sebuah buku, seperti kata Renald Khasali, “Buat saya pengakuan pasar itu lebih penting daripada omongan di kalangan orang-orang yang tidak menulis buku.”
Saya sendiri berpendapat, lebih baik mengawali penyusunan buku dari kumpulan tulisan, sambil kemudian menggagas buku yang lebih utuh (masterpiece) berdasar pengalaman dan pengembangan tulisan-tulisan pendek sebelumnya. Setidaknya ada empat alasan mengapa saya menyarankan bentuk kumpulan tulisan sebagai alternatif pilihan buku pertama yang layak ditulis oleh pemula atau orang-orang sibuk seperti anda.
Pertama, jelas alasan efisiensi atas waktu anda yang sangat terbatas. Ini mendasar, mengingat alasan utama mengapa orang-orang sibuk tidak terpikir untuk menulis buku adalah karena mereka merasa benar-benar tidak punya waktu. Bolehlah berandai-andai membuat buku komprehensif sekaligus best seller semacam ESQ dan ESQ Power karya Ary Ginanjar atau Jakarta Good Food Guide karya Laksmi Pamuntjak Djohan. Jika anda ngotot dengan keinginan membuat karya seperti itu sementara aktivitas anda sangat padat, anda harus siap-siap bertempur habis-habisan dengan diri sendiri untuk menyeimbangkan waktu kerja dengan waktu menulis hingga buku rampung.
Kedua, karena keterbatasan waktu, anda dituntut mampu menulis dengan cepat supaya tidak kehilangan mood (kita akan bahas tuntas dalam lanjutan artikel ini). Tulisan-tulisan pendek atau kolom adalah jenis tulisan yang paling cocok untuk mengisi bab-bab dalam buku pertama anda. Tulisan seperti ini bisa ditulis di sembarang tempat begitu ada ide-ide segar terlintas. Anda tak perlu menunggu terlalu lama untuk memulai buku anda. Begitu outline berhasil anda susun, anda bisa segera menjabarkannya melalui tulisan-tulisan pendek, bahkan tanpa harus ditulis secara berurutan.
Ketiga, jenis tulisan-tulisan pendek sangat pas untuk menulis buku how to atau buku kiat-kiat praktis. Ini jenis buku yang telah saya sarankan di artikel sebelumnya, yaitu menulis buku tentang profesi atau hobi anda. Lihat misalnya buku-buku how to yang judulnya diawali dengan "101 Cara..." yang banyak diterbitkan oleh Elex Media dan Arcan, atau buku-buku panduan yang diterbitkan oleh Kaifa, BIP, Gradien, dll. Sambutan pasar tidak terlalu mengecewakan
Ingat, buku-buku how to yang sangat praktis ini sekarang malah sedang digemari masyarakat kita, yang konon kabarnya kurang begitu suka buku yang terlalu teoritis dan bertele-tele. Benarkah? Bisa jadi. Hasil penelitian Kompas (21 Juni 2003) di sepuluh kota besar menyatakan, sekitar 60 persen responden yang diteliti mengenal atau pernah membaca buku-buku panduan (how to). Sementara 97 persen responden atau hampir keseluruhan menyatakan mendapatkan manfaat dari buku-buku panduan tersebut.
Seorang Renald Khasali saja mengakui lebih suka menulis buku how to ketimbang buku-buku teoritis yang berat. Mengapa, alsannya karena buku how to memang sangat dibutuhkan oleh pasar dan Renald memang menulis berdasarkan masukan dari pasar. Dan terbukti, bukunya pun diserap pasar dengan baik. Sebagai pemula, sukses di pasar sungguh sangat memotivasi untuk menelorkan karya-karya berikutnya.
Sementara untuk buku bertema pengalaman pribadi, selain mudah dituliskan, jenis kumpulan tulisan pendek ini juga cukup cocok untuk mengisahkan penggalan pengalaman-pengalaman unik anda. Termasuk untuk menuliskan tulisan-tulisan refleksi pribadi, inilah jenis yang paling pas. Lihat misalnya karya-karya reflektif Gede Prama yang diterbitkan Elex Media seperti misalnya Inovasi atau Mati, Dengan Hati Menuju Tempat Tertinggi dan Percaya Cinta Percaya Keajaiban, atau buku-buku karya Anand Krisnha yang sebagian merupakan olahan dari transkrip ceramah-ceramahnya.
Keempat, tulisan pendek pun terbuka untuk dikembangkan menjadi sebuah bab yang utuh dan mendalam. Bahkan, sebuah tulisan pendek juga bisa dikembangkan menjadi satu judul buku tersendiri. Namun berhasil menyusun tulisan jenis ini menjadi bab-bab yang sesuai dengan outline pun sudah cukup untuk menghantarkan anda pada impian menyelesaikan buku pertama anda.
Pada hekekatnya, buku kumpulan tulisan tak kalah nilainya dibanding misalnya dengan kumpulan puisi, kumpulan cerpen, atau kumpulan esai sastra yang cukup mendapat tempat di kalangan kritikus sastra. Bahkan buku-buku seperti ini juga punya kelebihan lain selain yang saya sebutkan sebelumnya. Kelebihan itu adalah; anda bisa menambahkan sebuah model atas kumpulan tulisan anda, seperti yang dilakukan Hermawan Kartajaya dalam bukunya Hermawan Kartajaya on Marketing yang laris itu. Atau seorang Stephen R. Covey pun melakukan hal yang sama dalam bukunya Principle-Centered Leadership yang juga menjadi best seller nasional di Amerika.
Buku yang berasal dari kumpulan tulisan memang cukup populer dan beragam bahan dasarnya. Lihat buku Yuliana Agung berjudul 101 Konsultasi Praktis Pemasaran (PT Elex Media Komputindo, 2003), yang materinya berasal dari rubrik tanya jawab yang diasuh konsultan manajemen tersebut di sebuah tabloid pemasaran. Atau lihat buku Perjuangan Keluar dari Krisis (BPFE, 2003), yang berisi percikan pemikiran-pemikiran Syahril Sabirin. Asal anda tahu, buku yang lumayan tebal itu dipersiapkan oleh sebuah tim selama lima tahun lebih, yang bahannya berasal dari kumpulan makalah, pidato, presentasi, dan artikel-artikel mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut
Menurut pendapat saya, yang terpenting sesungguhnya bukanlah apakah kumpulan tulisan itu dianggap buku atau bukan. Namun lebih pada gagasan-gagasan brilian yang dituangkan dalam tulisan tersebut. Percuma anda menyusun buku yang tampaknya komplit, tebal, dan sangat komprehensif, namun isinya ternyata hanya berputar-putar, mengulang-ulang gagasan yang sudah ada, dan sama sekali tidak punya ciri orisinilitas. Lebih celaka lagi kalau orang tidak berminat membaca atau membeli buku anda hanya karena alasan-alasan tersebut.
Jika anda terlatih untuk menuangkan gagasan ke dalam tulisan-tulisan pendek, barangkali menciptakan buku masterpiece yang anda impi-impikan nantinya akan terasa lebih mudah ditulis. Jadi, merasalah merdeka untuk memilih bentuk buku seperti ini pada awalnya. Yang pasti anda sekarang punya jurus jitu yang cukup memudahkan kerja anda dalam menulis buku.
Untuk buku jenis how to yang berasal dari kumpulan tulisan, saya sendiri punya pengalaman menarik. Saya kumpulkan tulisan-tulisan saya yang dulu dimuat di majalah BERwirausaha yang sudah almarhum. Informasinya saya perbarui, saya edit ulang, dan ditambah data-data terbaru di sana-sini. Hasilnya, sebuah naskah buku berjudul Resep Cespleng Berwirausaha. Sebuah penerbit kecil di Yogyakarta menerbitkan naskah tersebut dalam format pocket book pada Oktober 2004 lalu. Sebelumnya naskah buku itu pernah ditolak oleh sebuah penerbit besar di Jakarta.
Dan, Anda ingin tahu alasan penolakannya? Begini; "...dengan menyesal... kami belum bersedia menerbitkannya karena berdasarkan informasi jaringan Toko Buku langganan kami, kami meragukan kesediaan pasar untuk menyerapnya dalam jumlah besar... Sementara itu untuk menyiasati krisis ini, kami amat selektif terhadap penerbitan naskah. Kami hanya menerbitkan naskah yang cetak pertamanya (minimum 3000 eksemplar) habis terjual dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan... kami ragu apakah naskah jenis ini masuk dalam kriteria tersebut."
Asal anda tahu, naskah buku yang diperkirakan bakal jeblok di pasaran itu ternyata telah cetak ulang ke-4 hanya setelah tiga bulan beredar di pasaran. Banyak kisah-kisah semacam ini di dunia perbukuan. Jadi, jangan mudah putus asa jika naskah anda diragukan oleh pihak lain atas nama pasar.
Nah, tunggu apa lagi? Mulailah dengan menginventarisir topik-topik yang menurut anda menarik untuk ditulis dalam tulisan-tulisan pendek. (Bersambung ke artikel berikutnya; Mulailah dengan Mencoret-coret!)
* Edy Zaqeus adalah editor pembelajar.com. Ia telah menelorkan sebuah buku yang menarik tentang peramalan, "Kontekstualisasi Ajaran I Ching" (Grasindo, 2004), serta dua buku laris lainnya; "Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah" (Gradien, 2004, cet. ke-7 Jan '05), dan "Resep Cespleng Berwirausaha" (Gradien, 2004, cet. ke-3&4 Jan '05). Saat ini ia sedang menyiapkan sejumlah karya menarik lainnya untuk diterbitkan. Ia dapat dihubungi melalui email: edzaqeus@yahoo.com

LUPA LUPA INGAT


Masa depan kita = kuburan
Kontemplasilah ke kuburan
Hidup hakiki = pasca kuburan
yah ... kuburan emang fenomenal

sementara orang mengexplore dalam sinema yang kurang mendidik tapi yang satu ini menjadi hiburan yang cukup menggelitik. KUBURAN BAND, merekalah inovator baru, tampil beda tidak asal, tidak sekedar, tapi cukup kental dan fenomenal di telinga pendengar.
Explore mereka yang cukup fenomenal adalah lupa. Lupa adalah kelemahan melekat (inheren) pada manusia. Dari kelemahan itu mereka (kuburan) mampu membaliknya menjadi sebuah kekuatan utk tampil dan heboh di dunia lirik tanah air
salutku pada kuburan...
sukses selalu ...

KUBURAN BAND

Lupa Lupa Ingat

Le mari mari rame rame kita kumpul tapi gak kebo
Le bukan nyanyi tulo tulo mari kita nyanyi yoo

*
Lupa, lupa lupa lupa, lupa lagi syairnya
Lupa, lupa lupa lupa, lupa lagi syairnya
Ingat, ingat ingat ingat, cuma ingat kuncinya
Ingat, aku ingat ingat, cuma ingat kuncinya

**
C A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi

Back to *, **

C A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi
A minor D minor ke G ke C lagi

Nah abis dari C kita kemana nih,
Sudahlah kita ke C lagi saja (ke C lagi) jangan pusing-pusing
Tau nih kayaknya ke C lagi aja (ke C lagi) jangan ngikutin teruslah
Berantakan ini yang dapet (ke C lagi)
Ey yang bener udahlah ganti ini
Ke C lagi ke C lagi (ke C minor)

05 Juni 2009

IAI (Ikatan Alumni Ipp)


IPP memang indah dan fenomenal
Sejuta warna kebersamaan ter-icon kental
Pacuan ‘bisa,harus bisa, pasti bisa’ mendobrak portal kemandegan
Membongkar sunyi senyap malas & kebosanan

Ini bidang bukan sembarang
Sarat pembelajaran dan jejak petualang
Prestasi melesak karya banyak orang
Buah seribu mimpi yg tlah terpancang

Berbagi petualang tlah tergadang
Berbagi ilmu di seantero perwakilan
Asa kan menyeruak tak kenal bidang
Terindah berlalu, terbaik kan menjelang

Terima kasih terucap, tekadpun tergumam
Alumni IPP tak kan mengecewakan
Jalin ikatan, ukir kesungguhan
demi sebuah kemajuan

(buah lamunan Mustove Kamalove
IPP=Instansi Pemerintah Pusat, nama salah satu bidang di Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)

Aku ingin bertanya


Aku ingin bertanya …
Masih adakah jiwa proklamasi di jaman ini
Masih bersemayamkah semangat proklamasi di lubuk hati
Sungguh malu aku … pilu hatiku
Proklamasi hanya jadi parodi iklan di televisi
Sebuah ironi proklamasi demi meraup materi

Aku ingin bertanya …
Adakah pengganti bapak pembangunan di era mimpi remunerasi ini
Sungguh heran aku … penasaran aku
kemana pewaris bapak pembangunan ?
kemana adik-adik pembangunan?
Kemana juga anak-anak pembangunan?
Semua tiarap lenyap seiring punahnya bapak pembangunan
Yang tinggal hanya tukang bangunan

Aku ingin bertanya …
Dimanakah kujumpai jiwa-jiwa hebat yang slalu berujar;
“Ini dadaku … Tidak berbulu, tapi bersemangat dan berkobar mencari ilmu”

Aku ingin bertanya …
Adakah sayembara untuk yang berani unjuk gigi;
“Ini tanganku … tidak kekar, tapi siap menampar si koruptor sampe terkapar”.

Aku ingin bertanya …
Kenapa hukuman koruptor hanya jeruji besi, dikasih sragam lagi … tak beda dengan pegawai negeri dan ujungnya … e e … remisi
Koruptor hanya pantas di dor (tembak)… hanya pantas di krek (pancung)

Aku ingin bertanya …
Ada dimana dan berapa banyak orang yang selalu bergumam dan bertekad;
“ini badanku … tidak anggun, tapi selalu bangun, siap kerja, membangun dan menebar karya yang anggun”.
(buah lamunan Mustove Kamalove)